Home » , » Awas Berita Palsu Jihad Seks ! Yang Mencoreng Nama Islam

Awas Berita Palsu Jihad Seks ! Yang Mencoreng Nama Islam

Di Tulis Oleh Unknown on Monday 23 September 2013 | 04:41


Sebelum kita memulai membahas mengenai berita ini, Harus saya kasih tahu terlebih dahulu bawah KAMU ! yah KAMU ! harus meneliti berita berita yang ada di internet lebih dahulu dan jangan langsung menyerap berita tersebut dan percaya begitu saja. ingat zaman sekarang berbeda dengan 100 tahun yang lalu begitu juga seterusnya. Semua berita berita mengenai JIHAD Seks itu Bohong ! Tujuan pembohongan itu sendiri untuk merusak nama PEJUANG ISLAM di SURIAH sana.Jadi yah segitu aja sih pesan dari saya. Jangan mudah mempercayai suatu hal yang kamu baca begitu saja termasuk artikel yang saya rangkum dan tulis ini :D
jihad seks fitnah syiah pada sunni
ummu jafar9 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
UMMU Jaafar, seorang ibu yang bergabung dengan pasukan mujahidin Suriah bersama suaminya Abu Jaafar di Aleppo, Suriah.
ummu jafar8 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
Ummu Jaafar dan Abu Jaafar telah memiliki anak perempuan yang bernama Faten. Layaknya keluarga pada umumnya, sebelum bertempur Ummu dan Abu Jaafar bercanda dengan Faten.
ummu jafar1 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
Setelah menyenangkan buah hatinya, mereka mempersiapkan senjata untuk bertempur melawan pasukan pemerintah Suriah.
ummu jafar7 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
Ummu Jaafar bertempur layaknya kaum pria. Bedanya Abu Jaafar selalu di sampingnya untuk melindungi istri tercintanya. Lihatlah tatapan matanya pada suaminya. Begitu penuh cinta. Penuh arti. Bahwa di negeri mereka, jihad memanggil setiap waktu, dan meminta lebih dari segalanya.
ummu jafar4 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
Sebagian besar media umum dan Syiah serta pro-Syiah menggunakan gambar mereka untuk menuduh mujahidin melakukan jihad seks. Ramai pula media Indonesia memberitakan soal ini.
ummu jafar5 490x326 Ini Dia Ummu Jaafar, Fotonya Disebut Sebagai Praktik Jihad Seks di Suriah
Kaum mujahidin Suriah sendiri sudah tegas membantah klaim adanya praktik “jihad seks” di Suriah. Dengan tegas dirinya mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda praktik tersebut di wilayah yang berada di bawah kendali mereka.
[misi media suriah]
Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Bin Jeddo kemarin mengatakan sejumlah perempuan Tunisia yang pergi ke Suriah untuk berjihad seks kini telah kembali dengan berbadan dua.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (20/9), menurut Jeddo, gadis-gadis Tunisia itu kerap berhubungan seks dengan 20, 30, hingga seratus pemberontak Suriah.
“Mereka hamil atas nama jihad seksual dan kita hanya diam saja tidak berbuat apa pun,” kata dia dalam pidato di Majelis Konstituen Nasional.
Masyarakat Tunisia sendiri kebanyakan menganggap bahwa pernyataan itu adalah kedustaan yang besar. Dikutip dari Al Jazeera, warga Tunisia bernama Abeer Musalam mengatakan, “Kebohongan paling bodoh yang pernah dinyatakan.”
Dalam pemberitaan media internasional dan nasional, dipasang

gambar seorang lelaki dan perempuan yang diduga melakukan jihad sex tersebut. Siapakah perempuan itu?
Nama wanita itu adalah Ummu Jaafar dan suaminya Abu Jaafar.
Ummu Jaafar adalah seorang ibu yang bergabung dengan pasukan mujahidin Suriah bersama suaminya Abu Jaafar di Aleppo, Suriah. Ummu Jaafar dan Abu Jaafar telah memiliki anak perempuan yang bernama Faten.
Layaknya keluarga pada umumnya, sebelum bertempur Ummu dan Abu Jaafar bercanda dengan Faten. Setelah menyenangkan buah hatinya, mereka mempersiapkan senjata untuk bertempur melawan pasukan pemerintah Suriah.
Ummu Jaafar bertempur layaknya kaum pria. Bedanya Abu Jaafar selalu disampingnya untuk melindungi istri tercintanya.
Wanita seperti inilah yang diberitakan melakukan jihad sex hingga hamil oleh media-media sekuler.
Berita yang Keliru Sejak Bulan April 2013
Sejak April 2013 lalu, berita-berita semacam ini telah ada. Saat itu, diberitakan bahwa Syaikh Muhammad Al Arifi mengeluarkan fatwa “jihad nikah” yang ternyata hanyalah fitnah oleh media Syiah.
VERSI KEDUA 

TUNISIA : Minggu lalu sejumlah websit nasional seperti harian Tempo dan merdeka.com merilis berita adanya gerakan “jihad seks” wanita-wanita Tunisia ke Suriah.
Gadis Tunisia
Menurut berita itu, mengutip Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Bin Jeddo, wanita-wanita tersebut datang ke Suriah untuk “menghibur” pejuang oposisi. Disebutkan, setelah berhubungan dengan 20, 30, atau 100 laki-laki, mereka kembali ke Tunisia dalam kondisi hamil.

Masyarakat Tunisia sendiri kebanyakan menganggap pernyataan itu adalah kedustaan yang besar. Dikutip dari Al Jazeera, warga Tunisia bernama Abeer Musalam mengatakan, “Kebohongan paling bodoh yang pernah dinyatakan.”

Dalam pemberitaan media internasional dan nasional, dipasang gambar seorang lelaki dan perempuan yang diduga melakukan “jihad seks” tersebut. Siapakah perempuan itu?

Nama wanita itu adalah Ummu Jaafar dan suaminya Abu Jaafar. Ummu Jaafar adalah seorang ibu yang bergabung dengan pasukan Mujahidin Suriah bersama suaminya Abu Jaafar di Aleppo, Suriah. Ummu Jaafar dan Abu Jaafar telah memiliki anak perempuan yang bernama Faten.

Layaknya keluarga pada umumnya, sebelum bertempur Ummu dan Abu Jaafar bercanda dengan Faten. Setelah menyenangkan buah hatinya, mereka mempersiapkan senjata untuk bertempur melawan pasukan pemerintah Suriah.

Ummu Jaafar bertempur layaknya kaum pria. Bedanya Abu Jaafar selalu di sampingnya untuk melindungi istri tercintanya. Wanita Muslimah seperti inilah yang diberitakan melakukan “jihad seks” hingga hamil oleh media-media sekuler.

Sementara itu, pejabat Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah klaim adanya praktik “jihad seks” di Suriah. Secara tegas ia mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda praktik tersebut di wilayah yang berada di bawah kendali mereka.

“Klaim tentang ‘jihad seks’ ini merupakan permainan media,” kata Jenderal Qassim Saad al-Din, seorang anggota Komando Tinggi FSA kepada kantor berita Turki Anadolu, Sabtu (21/9).

Propaganda wanita Tunisa yang menjadi “penghibur” oposisi di Suriah, menjadi jelas bahwa istilah “jihad seks” merupakan perang isu dan upaya memberikan stigma negatif terhadap jihad di Suriah yang selama ini memiliki reputasi baik. Mengapa tidak memakai istilah prostitusi atau yang sejenis? Mengapa memakai kata “jihad”?

Dalam Qur’an surat surat At Taubah ayat 32 Allah mengingatkan kita,“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (Din) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka.” (bumisyam.com SOL)

Rasanya berita fitnah tersebut dimulakan oleh al-Arabiya yang didokong yahudi.

Dari Sini Awal Isu 'Jihad Seks' di Suriah Merebak

Menteri Dalam Negeri Tunisia, Lotfi Ben Jeddou, menyatakan banyak wanita muda asal negerinya yang pergi ke Suriah untuk menghibur pejuang oposisi. Mereka mengobarkan "jihad seksual" dengan  melakukan hubungan badan dengan 20, 30, atau 100 laki-laki. "Setelah itu kembali ke Tunisia dalam keadaan hamil," katanya. 

Jihad seks, mereka menyebutnya jihad al-nikah, kini menjadi perbincangan hangat di negeri itu. Koran Tunisia melaporkan bahwa seorang pria muda Tunisia menceraikan istrinya setelah sang istri ketahuan menyeberang ke negara itu untuk bergabung dengan wanita lainnya menghibur pejuang oposisi Suriah. 

Ulama setempat, Noureddine al- Khadimi, menolak fatwa jihad ini. Ia mendesak warga Tunisia dan lembaga negara untuk tidak menanggapinya. 

Isu ini pertama kali merebak setelah sebuah video beredar luas di Internet dan situs jejaring sosial di Tunisia yang menunjukkan pengakuan orang tua dari seorang gadis bernama Rahmah. Mereka mengatakan gadis 17 tahun itu menghilang dari rumah suatu pagi dan mereka belakangan mengetahui ia menuju ke Suriah untuk melakukan jihad seksual. 

Wakil keluarganya mengatakan bahwa Rahmah tidak fanatik beragama "tapi dipengaruhi oleh sesama siswa yang terkenal karena afiliasi mereka dengan Salafi untuk mendukung mujahidin di sana."

Dalam cuplikan rekaman lain, ulama Salafi terkenal Sheikh Mohamed al- Arifi mengeluarkan seruan bagi perempuan Muslim untuk melakukan jihad melalui seks. Namun, sumber yang dekat dengan sheikh itu membantah bahwa ia telah mengeluarkan fatwa tersebut dan menekankan bahwa siapa pun yang  percaya pada imbauan itu adalah gila.

Laporan di Tunisia menekankan bahwa isu itu sengaja dibesar-besarkan untuk mencoreng citra para pejuang Islam. 

Pejuang Anti Assad Bantah Ada Praktik ‘Jihad Seks’ di Suriah


js Pejuang Anti Assad Bantah Ada Praktik Jihad Seks di Suriah
PEJABAT di Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah klaim adanya praktik “jihad seks” di Suriah. Dengan tegas dirinya mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda praktik tersebut di wilayah yang berada di bawah kendali mereka.
Bantahan itu datang tak lama setelah Menteri Dalam Negeri Tunisia Lofti Ben Jeddou mengatakan bahwa sejumlah perempuan Tunisia telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk melancarkan “Jihad Seks” untuk menghibur para pejuang oposisi.
“Klaim tentang jihad seks ini merupakan permainan media,” kata Jenderal Qassim Saad al-Din, seorang anggota Komando Tinggi FSA kepada kantor berita Turki Anadolu Sabtu kemarin (21/9/2013).
“FSA sama sekali tidak melihat praktik itu sebagai jihad, tetapi sebuah perzinahan yang nyata,” tambahnya.
Sebelumnya beberapa media mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddou yang mengklaim bahwa para wanita Tunisia pergi ke Suriah untuk menghibur pejuang oposisi yang tengah bertempur menghadapi rezim Bashar Al-Assad.
Di sana, mereka mengobarkan “jihad seks” dengan  melakukan hubungan badan dengan 20, 30, atau 100 laki-laki. “Setelah itu, mereka kembali ke Tunisia dalam keadaan hamil,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ben Jeddou membeberkan klaim ini di Majelis Konstituante Nasional pada hari Kamis lalu. Namun, ia tidak merinci jumlah wanita yang kembali dalam kondisi ini. “Yang jelas mereka menyatakan langkah mereka sebagai sebuah jihad dan pulang dengan berbadan dua,” tambahnya.
Media-media umum di Indonesia juga ramai memberitakan soal ini. [fq/islampos/anadolu]

Sumber :
Share this article :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...